Wednesday, June 07, 2006

Suatu hari...bila Si Ayah berbicara...

Benakku tersentuh tatkala ayah mengucup dahiku
Kata ayah, kini aku sudah dewasa
Perlu matang mengemudi hari esok.


Mengapa perlu ayah mengeluarkan kata-kata itu?
Tidak lagikah ayah sayang padaku?
Adakah hari esok menandakan bermulanya kehidupanku bersendiri?
Termangu diri dibuatnya...


Hatiku berat menerima pemberian ayah
Kemas dan rapi tiap sudut ditudungkan
Ayah, inikah pemberian terakhir darimu buatku, puterimu?
Hatiku berkelana mencari segala yang tersirat.


Akhirnya terungkai;
Senaskah al-quran pemberian ayah...
Puteri, hati kita dikawal oleh Allah
Puteri perlu banyakkan zikir pada Allah
Kelak seandainya ayah tiada lagi
Pasti, pasti Allah akan menjaga puteri.


Islam, indahnya ajaran dan didikanmu
Mengenalimu menyayangimu cukup membahagiakanku


Memudahkan ayah, menyenangkan ayah pergi jauh dariku
Kerana menurut ayah,
Mengenali Islam, menyayangi Islam menjanjikan kebahagiaan yang abadi.
Mengenali Allah, menyayangi Allah menjanjikan kebahagiaan yang hakiki...


2 comments:

  1. Anonymous2:05 pm

    yus..what a nice poem..it reminds me of my dad..how i really missed him!..i really enjoyed reading ur blog..keep it up!may Allah be with you..ameen

    ReplyDelete
  2. MashaAllah, all praise is due to Allah..actually, it's not from my own thought..i found it somewhere, but one thing special about this poem is that..it's a kind of true story for me..as my beloved Dad used to give me The Book for me when I flew to Australia..=)

    Blogging is a part-time job for me apart from my so-called Biomed world..inshaAllah, i will try my very best to update my blog..may Allah ease our task..jazakillahu khayran katsiran 'ala kulli hal..

    ReplyDelete