Friday, April 25, 2008

...:: Setiap Kali ::...




Setiap kali mendapat nikmat



jarang kusedari itu pemberian-Mu



terkadang rasa itu kerana



segala usaha dan penat lelahku sahaja



setiap kali ditimpa musibah



kumengeluh risau bertambah gelisah



hingga terlupa pada-Mu Allah



tempat kembali segala masalah



oh Tuhan Yang Maha Penyayang



leraikanlah aku dari keluh kesah



yang membelenggu jiwa dan fikiran



ditambah dengan hasutan syaitan



kurniakanlah kepadaku ketabahan



singkapkanku hikmah segala ketentuan



Moga sinar-Mu berikanku pedoman



Hanya pada-Mu segala ketetapan



oh Tuhan yang maha penyayang



leraikanlah aku dari keluh kesah



yang membelenggu jiwa dan fikiran



ditambah dengan hasutan syaitan



durjana yang sentiasa mengarahku



kepada kemurkaanMu



kurniakanlah kepadaku ketabahan



tunjukkan ku hikmah segala ketentuan



Moga sinar-Mu berikanku pedoman



Hanya pada-Mu segala ketetapan



Ya Allah kau redhailah diri ini



seandainya diri ini



mampu meraih cinta keredhaan-Mu



seandainya akulah insan yang terpilih



pimpini hidupku







    Munsyid: Devotees

    Album: Mini Motivasi


    Sunday, April 13, 2008

    Tawakkul: The Milk Story


    Gambar hiasan: The Great Ocean Road, Victoria...
    (Mengakrabi Pencipta...Menjana Iman di Jiwa)

    Note: This interesting story is taken from a website of Qisas.com and somebody else has already translated it into Malay Language....feel free to click at this link: Allah Maha Mendengar Bisikan Hati

    *************************************************************

    A young man had been to Wednesday Night Class of Quranic Studies. The teacher had shared about listening to Allah and obeying Allah through intuition.

    The young man couldn’t help but wonder, ‘Does Allah still speak to people through intuition?’ After Lessons, he went out with some friends for coffee and pie and they discussed the message.

    Several different ones talked about how Allah had led them in different ways and that at the end you’ll know it was Allah(SWT) Who has directed you.

    It was about ten o’clock when the young man started driving home. Sitting in his car, he just began to pray, ‘Allah…If you still speak to people, speak to me. I will listen. I will do my best to obey.’

    As he drove down the main street of his town, he had the strangest thought to stop and buy a gallon of milk. He shook his head and said out loud, ‘Allah is that you?’ He didn’t get a reply and started on toward home.

    But again, the thought, buy a gallon of milk came into his head. ‘Okay, Allah, in case that is you, I will buy the milk.’ It didn’t seem like too hard a test of obedience. He could always use the milk. He stopped and purchased the gallon of milk and started off toward home.

    As he passed Seventh Street , he again felt the urge, ‘Turn Down that street.’ This is crazy he thought, and drove on past the intersection. Again, he felt that he should turn down Seventh Street ..

    At the next intersection, he turned back and headed down Seventh. Half jokingly, he said out loud, ‘Okay, Allah, I will.’ He drove several blocks, when suddenly, he felt like he should stop.

    He pulled over to the curb and looked around. He was in a semi-commercial area of town. It wasn’t the best but it wasn’t the worst of neighborhoods either. The businesses were closed and most of the houses looked dark like the people were already in bed.

    Again, he sensed something, ‘Go and give the milk to the people in the house across the street.’ The young man looked at the house. It was dark and it looked like the people were either gone or they were already asleep. He started to open the door and then sat back in the car seat. Allah, this is insane. Those people are asleep and if I wake them up, they are going to be mad and I will look stupid.’

    Again, he felt like he should go and give the milk. Finally, he opened the door, ‘Okay Allah(SWT), if this is you, I will go to the door and I will give them the milk. If you want me to look like a crazy person, okay. I want to be obedient. I guess that will count for something, but if they don’t answer right away, I am out of here.’ He walked across the street and rang the bell. He could hear some noise inside. A man’s voice yelled out, ‘Who is it? What do you want?’ Then the door opened before the young man could get away.

    The man was standing there in his jeans and T-shirt. He looked like he just got out of bed. He had a strange look on his face and he didn’t seem too happy to have some stranger standing on his doorstep. ‘What is it?’ The young man thrust out the gallon of milk, ‘Here, I brought this to you.’

    The man took the milk and rushed down a hallway. Then from down the hall came a woman carrying the milk toward the kitchen. The man was following her holding a baby. The baby was crying. The man had tears streaming down his face. The man began speaking and half crying, ‘We were just praying. We had some big bills this month and we ran out of money. We didn’t have any milk for our baby. I was just praying and asking Allah(SWT) to show me how to get some milk.’

    His wife in the kitchen yelled out, ‘I ask him to send an Angel with some. Are you an Angel?’

    The young man reached into his wallet and pulled out all the money he had on him and put in the man’s hand. He turned and walked back toward his car and the tears were streaming down his face.

    He knew that Allah (SWT) still answers prayers.

    Saturday, April 05, 2008

    Mengapa menulis?

    Salamun'alaikum wbt...

    Sebelum ana meneruskan sedikit coretan kata-kata di ruangan ini...izinkan ana menjawab sapaan serta persoalan dari pengunjung-pengunjung laman ini (i.e. chatterbox) yang sebahagian besarnya adalah kenalan rapat ana....afwan katsiran atas kelewatan....

    Pertamanya, ana dengan penuh rasa rendah diri ingin menyampaikan ucapan sekalung terima kasih buat sahabat-sahabat sekelian kerana keprihatinan yang tidak pernah putus terhadap diri ini....ternyata di suatu sudut, ana adalah seorang yang cukup beruntung kerana diberikan peluang memiliki sahabat-sahabat yang tidak pernah jemu menyokong ana selama ini...Alhamdulillah!...semoga Allah membalas kebaikan kalian dengan ganjaran yang besar dari sisiNYA...Amin..Jazakumullahu khayran katsiran untuk semuanya!

    To muhajirah & afifahahmad: Salam kerinduan juga dari ana di bumi Malaysia....na'am...alhamdulillah, dengan kudrat dari Allah dan berbekalkan usaha yang sekadarnya, akhirnya ana diizinkan untuk tamat kuliah bagi Ijazah Pertama di bumi Monash, Australia...sekarang ana sudah kembali ke tanahair...di tempat kediaman ana di Kelantan....tentang perancangan ana, subhanallah...sepanjang ana pulang, ternyata banyak hal yang mendatang...seolah-olah ana sedang berlumba-lumba dengan masa....segala rencana yang pernah, sedang atau bakal dilaksanakan sedikit berubah atau 'lari' dari rancangan asal (for some cases, and definitely for some reasons)...Allahu a'laam...inshaAllah, ana terima sedanya kerana ana mesti akur dengan hakikat adanya campur tangan Allah dalam menentukan keberlangsungan hidup ana....dan alhamdulillah, walaupun tak dinafikan ujian dan cabaran datang bertali-arus....setidak-tidaknya diri ini masih mampu tersenyum....pohon kiriman dan titipan doa tulus ikhlas dari kalian....khayr, inshaAllah (",) Semoga dapat meneruskan sisa-sisa perjuangan kalian di mana sahaja berada....Mudah-mudahan.



    To zulyunus & pengunjung: Shukran jazilan untuk nasihat penuh makna....inshaAllah, ana sedang berusaha untuk 'mendewasakan' diri dan 'bersabar'...tapi harus diingat, ianya tak semudah bibir yang mengaturkan kalimah...namun, inshaAllah....dengan bertunjangkan kekuatan mendasar pada Yang Maha Berkuasa....segala-galanya pasti mampu ditangani (dengan izinNYA)...untuk kesekian kalinya, ana memohon titipan doa dari kalian....moga-moga ia sampai ke langit tujuh dan dikabulkanNYA...(",)


    InshaAllah, berbalik kepada topik asal..."Mengapa menulis?"


    Ana terlintas untuk mencoretkannya di sini sewaktu mula membaca novel 'Dalam Mihrab Cinta' karya Kang Abik...sudah menjadi kebiasaan ana membaca dari kulit ke kulit (termasuklah kata penerbit dan sekapur sireh oleh penulis buku)....dan semasa membacakan ulasan dari Kang Abik (atau nama sebenar beliau: Habiburrahman El-Shirazy) untuk novel ini...ana turut merasakan hal yang hampir persis dengan beliau...Wallahu a'laam...

    Berikut adalah sedikit petikan daripada sekapur sireh oleh Pak Habib:

    ...."dengan menulis saya dapat menciptakan perasaan saya sendiri. Saya dapat mengajak jiwa saya bersemangat, bahagia, sedih, haru, bergetar dan sebagainya. Saya dapat mengajak orang lain merasakan apa yang saya rasakan....

    Dengan menulis saya dapat mengajak jiwa saya bersemangat ketika sedang lemah. Saya dapat mengajak jiwa saya optimis memandang terang cahaya ketika sedang berasa sedih dan redup. Dengan menulis saya seolah dapat mengubati diri saya sendiri ketika saya sedang sakit. Dengan menulis juga, saya berasa lebih berdaya. Saya berasa mendapat ruang yang cukup untuk mengajak diri sendiri dan orang lain berusaha menjadi lebih baik dan berdaya.

    Dengan menulis saya dapat merasa betapa Tuhan begitu mencintai saya..."

    [Dalam Mihrab Cinta, 2007]


    Membacakan 'setitis perasaan' beliau sewaktu menulis, ana ikut sama merefleksi diri..it indeed reminds me of the very first time i initiated this blog nearly 3 years ago....Subhanallah...tak pernah terfikir bagaimana ana yang kurang minat menulis akhirnya berubah 360 darjah kepada yang menyukai dunia penulisan....memang kalau dibandingkan ana dengan Pak Habib...kami diibaratkan seperti langit dengan bumi....jauh panggang dari api....ana tidak pernah menghasilkan novel sendiri...bahkan cerpen sendiri pun tidak pernah wujud....namun, ana inshaAllah mempunyai harapan sendiri...iaitu ingin 'menulis kehidupan'....terserah kepada sahabat-sahabat untuk membuat tafsiran tentang impian ana ini....tapi yang pasti, 'menulis kehidupan' itu BUKAN bermakna ana mengambil kuasa penuh untuk menentukan kehidupan ana sendiri mahupun orang lain....Na'uzubillah....Tidak sama sekali! Kerna itu semua kerjaan Tuhan....bukan makhlukNYA....

    Cukup sekadar di sini sahaja....inshaAllah, andai ada kelapangan waktu...ana akan usahakan menulis lagi....sebenarnya terasa kepingin benar berkongsi satu pengalaman penuh makna semasa ana dalam perjalanan pulang ke Kelantan dari Kuala Lumpur dengan bas.....Allahu a'laam....moga masih diberikan kesempatan oleh Allah....Amin...

    Barakallahu fiikum....Wassalam wbt...