MashaAllah, ana kira artikel ini sarat dengan nasihat penuh makna untuk muhasabah diri ana...Jutaan penghargaan serta jazakumullahu khayran katsiran buat penulis di ruangan "Tazkiyatun Nafs" dari team dakwatuna....semoga dapat dimanfaatkan oleh sahabat-sahabat yang ana kasihi fillah sekelian...inshaAllahu khayr :)
P/s: Penulis blog memohon izin untuk "Off" seketika daripada mengetip di sini...berikan laluan untuk menjadikan sepi sebagai teman....juga buat pencarian himmah....Allahu ta'ala a'laam...Shukran jazilan bagi yang tak jemu mengunjung...Moga Allah memberkati kalian, amin! (",)
Oleh: Ibnu Jarir, Lc
Kamu Sudah Tahu, Maka Komitmenlah
dakwatuna.com - Segala puji hanya bagi-MU ya Allah, kepada-MU segala yang ada di langit dan di bumi bertasbih dengan tidak mengenal lelah, jenuh, dan jemu, Maha Suci Engkau Ya Allah, Engkaulah yang mensucikan hati-hati hamba-Mu sesuai dengan kehendak-MU.
Wahai diriku…
Mari coba tatap dalam-dalam dan bertanyalah siapa kamu ?. Maka di sana akan terlihat seluruh kelemahan yang ada, balil insanu ‘ala nafsihi bashiroh.
Diriku…. bercermin kepada seorang sahabat, handzolah bin robi’ al usaidi ra. salah satu penulis wahyu, dengan segala kesadaran dirinya beliau mengatakan”Nafaqo handzolah” telah munafik Handzolah.
Diriku, apa yang terjadi pada diri Handzolah? Sampai-sampai ia menegur dirinya seperti itu? Padahal beliau sangat dekat dengan Rasullullah, jawabnya, tak lain adalah: kejujuran diri. Handzolah merasa iman yang dimilikinya terasa kuat ketika berada di dekat Rasulullah saw, seakan ia menatap surga dan neraka dengan kedua matanya, namun ketika ia kembali sibuk dengan keluarganya, dengan aktivitas duniawinya, ia merasakan kondisi dirinya sangat berubah.
Diriku.. dengan kata apa kau harus mengungkapkan konsdisimu? Seperti ungkapan handzolah kah? Atau lebih dari itu? Atau lebih buruk ? ya Allah ampunilah hambamu ini.
Wahai diriku….
Bukankah kamu juga telah mengenal siapa dirimu? Yang lebih banyak sibuk dengan dunia? Diri yang lemah dalam beribadah, diri yang merasa berat berkorban untuk taat? Diri yang banyak bicara sedikit kerja? Lalu apakah kamu masih terus melakukan itu, padahal Allah swt. telah menegurmu”Arodlitum bil hayatiddunya minal akhirat ? apakah kalian lebih cinta dunia dibanding akhirat ? Astagfirullah.
Diriku, jika kamu telah tahu segala kekuatan dan kelemahanmu, lalu apa yang akan kau lakukan? Memperbaikinya..? atau sebaliknya ?.
Bercerminlah wahai diriku kepada sahabat Huzaifah ra kala menjawab pertanyaan Rasul saw., Bagaimana kondisimu hari ini wahai Hudzaifah? dengan percaya diri ia menjawab”Alhamdulillah Ya rasul, saat ini aku menjadi seorang mu’min yang kuat iman, Rasul saw. bertanya kembali: “Hai Huzaifah sungguh segala sesuatu itu ada buktinya, maka apa bukti dari pernyataanmu itu? Jawab Huzaifah ra:” Ya Rasul; Tidak suatu pagi pun yang aku hidup padanya dan aku berharap untuk sampai pada sore hari, dan tiada sore pun yang aku hidup padanya dan aku berharap untuk hidup sampai pagi hari, melainkan aku melihat dengan jelas di depan mataku surga yang penduduknya bercanda ria menikmati keindahannya, dan aku melihat neraka dengan penghuninya yang berteriak menjerit histeris merasakan dasyatnya siksa.
Diriku….
Adakah kau merindukan surga sehingga gelora semangatmu membahana memenuhi ruas pori-pori jiwamu, tergerak seluruh kesadaranmu untuk bermujahadah dan berjihad meraih ridho-Nya? dan apakah kamu takut dan miris akan dasyatnya siksa neraka? Sehingga tak satupun sel tubuh ini kecuali berupaya terlindungi dari sengatannya pada hari pembalasan nanti?
Diriku…
Jika kamu telah mengetahui segala kelemahan yang ada , lalu kamu tidak segara menanggulanginya, maka ketahuilah kamu termasuk orang-orang yang merugi, begitu pula ketika kamu telah mengetahui kekuatanmu dan kamu tidak bisa mempertahankannya, maka kamu pun termasuk orang yang merugi.
Karena itu…
Perbaiki, jaga dan tumbuh suburkan kekuatan itu, agar amal shaleh, ketaatan dan da’wah tetap terjaga.
Dengarlah, tatkala Rasul saw. mendengar jawaban Huzaifah ra, Beliau saw. lalu mengatakan: “Arofta falzam, Anda sudah tahu, maka komitmenlah dengan apa yang anda tahu.” Wallahu’alam