Tahukah kau tentang sebuah syair mengungkapkan:
"Tidak patutlah hidup, seseorang yang berfikir, kecuali hijrah dari suatu keadaan ke suatu keadaan yang lebih baik."
Janganlah engkau biarkan dirimu dipermainkan dunia, Sedangkan kau melihat segala ibrah di dalamnya."
Engkau tinggalkan Al-Quran, sebaliknya engkau dengari lagu-lagu hina yang mempesona.
Bukankah kau juga tahu kesenangan hidup dunia hanyalah sementara, hanyalah sedikit cuma...berbanding dengan apa yang akan diperolehi di akhirat.
Sanggup kau menggadai kesenangan dan kemewahan di sana untuk bersantai senang dengan hidup yang sementara di sini?
Mengenangkan keadaan sedemikian, tidak disedari air mata menitis membasahi pipiku. Aku menangis kerana terlalu sedikitnya amal kebaikan dan banyaknya dosa. Tiba-tiba serasa air mata bersuara: "Gerangan apa yang terjadi wahai hamba Allah?"
"Siapa engkau?" tanyaku.
"Aku titisan air matamu." Jawab suara itu.
"Lalu apa yang menyebabkan engkau keluar?"
"Gejolak panas hatimu."
"Panasnya hatiku...? Lalu apa yang menyalakan api di dalam hatiku, sehingga engkau merasa panas?"
"DOSA-DOSAMU dan MAKSIAT yang telah engkau kerjakan."
"Apa...? Dosa...? Apakah dosa mempengaruhi panas di dalam hati?
"Ya...tidakkah dikau pernah mendengar doa Rasul yang dibacanya terus-menerus?"
"Wahai Tuhanku, bersihkanlah segala kesalahanku dengan air dan salji yang dingin.
~ Sedikit petikan daripada Mihwar, April 2000 ~
Hampton Park, Melbourne