Assalamualaikum wbt buat saudara-saudara seaqidah sekalian…subhanallah, bulan Ramadhan yang baru sahaja menjenguk hanya tinggal beberapa hari sahaja lagi untuk pergi meninggalkan kita semua..sebagaimana cepatnya ia datang, begitu jualah cepatnya ia pergi…namun, sewajarnya kita merenung jauh ke dalam sudut hati dan cuba menghisab diri..sejauh mana Ramadhan itu telah kita isi dengan amalan-amalan yang sepatutnya...seandainya Ramadhan kali ini kita penuhi dengan melipatgandakan ibadah, alhamdulillah..ianya satu petanda yang baik..menunjukkan kita telah berjaya ‘graduate’ daripada Madrasah Ramadhan yang Pengetuanya adalah Allah SWT. Tapi seandainya it’s the other way around, maka kerugian besarlah bagi kita… “Rugilah orang yang didatangi Ramadhan, kemudian bulan itu telah berlalu tetapi dosanya tidak diampuni.” [Riwayat Ahmad]…semoga kita semua dipelihara Allah darinya…Ameen.
Suka untuk ana kaitkan entry kali ni dengan The Nobel Prize Award. In The Nobel Prize Award, the winner for that year will be announced in front of other world class scientists. MashaAllah, siapa yang tak nak untuk dinobatkan sebagai pemenang. Tambahan pula, di kalangan orang-orang ternama yang bukan calang-calang. Semuanya nampak professional dan educated. It’s going to be very competitive and only the best among the best would be granted the prize. For this entry, ana terasa untuk share dengan antum semua tentang The Nobel Prize yang diterima oleh dua orang dua orang scientist dari Perth, Australia. Mereka telah berjaya menjumpai bacteria yang menyebabkan penyakit ulcer perut dan gastritis. Oleh sebab kejayaan mereka menjumpai dan meng ‘confirm’kan bacteria tersebut (i.e. Helicobacter pylori), justeru mereka layak untuk menerima award tersebut. Furthermore, penyakit berkaitan dengan usus ni memang sangat menular di bumi Australia. Ana pun kurang periksa kenapa Australians are prone to inflammatory bowel disease…tapi ana assume sebab dietary intake mereka. Allahu a’laam..Untuk makluman , entry kali ini agak panjang. Harap antum semua dapat bersabar untuk membacanya dari awal hingga akhir (if you really have some spare time). Thank you in advance for your time.
*************************************************************************
Sedikit info tentang sejarah The Nobel Prize (ana copy and paste je ni..takperlah kot..sebab tak perlu sign plagiarism sheet…hehe)
The Nobel Prize
The Nobel Prize
Every year since 1901 the Nobel Prize has been awarded for achievements in physics, chemistry, physiology or medicine, literature and for peace. The Nobel Prize is an international award administered by the Nobel Foundation in Stockholm, Sweden. In 1968, Sveriges Riksbank established The Sveriges Riksbank Prize in Economic Sciences in Memory of Alfred Nobel, founder of the Nobel Prize. Each prize consists of a medal, personal diploma, and a cash award.
Australian 2005 Nobel Prize Winners
Barry Marshall and Robin Warren received the prize in 2005 for their discovery in 1982 of the Helicobacter pylori bacterium which causes stomach ulcers and gastritis.
A summary from the Press Release concerning the achievement in Medicine and Physiology:
This year's Nobel Laureates in Physiology or Medicine made the remarkable and unexpected discovery that inflammation in the stomach (gastritis) as well as ulceration of the stomach or duodenum (peptic ulcer disease) is the result of an infection of the stomach caused by the bacterium Helicobacter pylori.
Robin Warren (born 1937), a pathologist from Perth, Australia, observed small curved bacteria colonizing the lower part of the stomach (antrum) in about 50% of patients from which biopsies had been taken. He made the crucial observation that signs of inflammation were always present in the gastric mucosa close to where the bacteria were seen.
Barry Marshall (born 1951), a young clinical fellow, became interested in Warren's findings and together they initiated a study of biopsies from 100 patients. After several attempts, Marshall succeeded in cultivating a hitherto unknown bacterial species (later denoted Helicobacter pylori) from several of these biopsies. Together they found that the organism was present in almost all patients with gastric inflammation, duodenal ulcer or gastric ulcer. Based on these results, they proposed that Helicobacter pylori is involved in the aetiology of these diseases.
Even though peptic ulcers could be healed by inhibiting gastric acid production, they frequently relapsed, since bacteria and chronic inflammation of the stomach remained. In treatment studies, Marshall and Warren as well as others showed that patients could be cured from their peptic ulcer disease only when the bacteria were eradicated from the stomach. Thanks to the pioneering discovery by Marshall and Warren, peptic ulcer disease is no longer a chronic, frequently disabling condition, but a disease that can be cured by a short regimen of antibiotics and acid secretion inhibitors.
**************************************************************************
Satu perkara yang ana nak antum semua fikirkan..apakah yang dimaksudkan dengan “Nobel”? Adakah mereka yang telah dinobatkan sebagai pemenang The Nobel Prize selama ianya telah diadakan sememangnya layak untuk memegang title tersebut? Kalau ana rujuk kamus yang ada di sisi ana sekarang ini, “Nobel” is defined as “morally good or generous in a way that is admired.”
Namun begitu, dalam Islam ana rasa konsep nobel itu sedikit berbeza dengan requirement yang berbeza daripada The Nobel Prize. Allah berfirman dalam Al-quran yang berbunyi:
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” [QS49:13]
Justeru, cubalah fikir-fikiran…wajarkah mereka diagung-agungkan hanya kerana mereka memberi sumbangan dalam bidang masing-masing…ana tak kata yang kita tak perlu menghargai jasa mereka, tapi berpadalah dalam mengangkat darjat seseorang kerana taraf kita masih hambaNya hatta setinggi mana ilmu dan kepakaran yang kita ada. Kita mungkin bisa menjadi lebih mulia daripada Malaikat dan bisa juga menjadi lebih hina dan rendah daripada binatang ternak. Namun ketahuilah, seandainya kita mengagungkan Allah, kitalah insan yang paling mulia kerana kita telah meng ‘izzahkan kuasa yang paling hebat di antara yang terhebat (i.e. The Ultimate One, Allah SWT).
Afwan katsiran kalau seandainya entry kali ni agak memeningkan kepala antum semua..ana tertarik untuk kongsikan ini dengan antum selepas mengikuti Katibah Akhawat di sini…alhamdulillah, banyak pengalaman bermakna ana dapat sepanjang program tersebut. Moga antum dapat mengambil manfaat daripada apa yang ana cuba sampaikan ni. Again, ambillah apa yang baik darinya dan tolong buang jauh-jauh apa yang tidak sepatutnya diambil.
Akhir kalam, ana mengambil kesempatan untuk memohon rimbunan keampunan seandainya ada mengabaikan hak antum semua….kekurangan ana dan keterlanjuran perilaku ana selama ana bergelar seorang sahabat kepada diri antum. Maaf zahir dan batin..
Kullu ‘aam wa antum bikhayrin…Ameen
Wallahu ta'ala a'laam